Pages

Minggu, 17 Juni 2012

BISAKAH HEWAN CEGUKAN?



Manusia sudah mengalami cegukan sejak ia di dalam kandungan, bahkan sebelum ia bisa bernapas. Cegukan itu akan ia alami lagi dan menjadi sebuah aspek yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Namun, tidak hanya manusia yang mengalami cegukan, banyak hewan juga mengalaminya. 

Meskipun sebab cegukan bisa bermacam-macam, pada sebagian besar kasus cegukan disebabkan oleh adanya gangguan atau iritasi pada diafragma, yakni selembar otot tipis yang terletak di bawah paru-paru. Diafragma yang mengalami iritasi akan mengirimkan sebuah pesan ke otak melalui saraf vagus dan saraf phrenic yang menyebabkan otot diafragma dan organ-organ tubuh yang terkait dengan sistem pernapasan akan berkontraksi secara tidak teratur. Kedutan otot ini akan memaksa udara masuk ke paru-paru dan tekanan udara ini akan memaksa saluran udara untuk menutup secara cepat pada ujungnya, yaitu epiglottis.

Cegukan bisa terjadi pada hewan apapun yang memiliki diafragma sebagai dinding pemisah antara organ pernapasan dengan organ pencernaannya dan jenis hewan seperti ini termasuk semua mamalia. Hewan-hewan berdarah panas lainnya juga bisa mengalami cegukan seperti manusia namun karena fisiologi hewan berbeda dari fisiologi manusia maka suara cegukannya tidak selalu sama seperti cegukan pada manusia. Dalam bahasa Inggris, cegukan disebut hiccup yang merupakan sebuah kata tiruan bunyi; kata hiccup meniru suara “hic” dari epiglottis yang menutup, dan kata “up” dari napas berikutnya. Ketika hewan lain mengalami cegukan, properti akustik pada organ mereka akan mempengaruhi bagaimana suara gangguan diafragma ini akan terdengar. Cegukan pada kucing, yang seringkali terjadi pada saat kucing itu masih kecil dan jika seekor kucing dewasa makan terburu-buru, seringkali tidak mengeluarkan bunyi. Pada kuda, cegukan seringkali disebut “thumps” atau suara gedebuk dan suaranya tidak terdengar dari daerah tenggorokan namun di sepanjang dada. Hal ini tampaknya berkaitan dengan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuhnya.

Karena hewan mengalami cegukan karena iritasi diafragma maka hewan-hewan yang tidak memiliki diafragma tidak akan mengalami cegukan. Unggas, reptil, dan amfibi yang bernafas dengan menggunakan kontraksi otot yang berbeda, tidak akan mengalami cegukan. Meskipun demikian, perilaku yang mirip dengan cegukan di antara hewan amfibi mungkin bisa menjelaskan mengapa ada banyak sekali hewan yang bisa mengalami cegukan, sebab fenomena cegukan sepertinya tidak ada tujuannya jika terjadi di kalangan hewan dewasa. Ketika seekor amfibi yang memiliki insang, misalnya seekor lungfish, bernapas, maka hewan itu akan menghirup air. Air itu akan membuatnya tenggelam jika sampai masuk ke paru-paru dan untuk mencegah hal ini terjadi, katup epiglottis akan menutup hingga air itu keluar lagi melalui insang. Suara berdeguk yang dihasilkan oleh proses ini mirip dengan suara cegukan. Janin mamalia, seperti janin manusia dan hewan lainnya, menunjukkan suara berdeguk yang sama sebelum sistem pernapasan mereka berkembang dan hal ini menunjukkan bahwa cegukan merupakan jejak evolusi masa lalu. Ketika hewan mengalami cegukan, hal ini menjadi semacam pengingat akan transisi yang dilakukan oleh nenek moyang mereka ketika keluar dari air dan pindah ke daratan. Selain itu, dorongan untuk menutup jalan napas tampaknya berkaitan dengan insting menghisap yang memungkinkan bayi mamalia menghisap susu ke dalam mulut mereka sekaligus menjaganya agar tidak masuk ke paru-paru.

Tidak banyak yang bisa dilakukan ketika hewan mengalami cegukan. Penyembuhan cegukan seperti pada manusia sama tidak efektifnya jika diterapkan pada mamalia lainnya dan menunggu sampai cegukan itu reda sendiri, meskipun jelas terasa sangat mengganggu, adalah jalan keluar yang paling masuk akal bagi sebagian kasus cegukan. Pengecualian universal untuk hal ini adalah cegukan yang diakibatkan oleh masalah medis. Jika manusia atau seekor hewan terus-terusan mengalami cegukan hingga melampaui waktu wajar, alangkah baiknya jika memeriksakannya ke dokter atau dokter hewan. 





Source : PU Fanpage

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2012 ria ilwoostory. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates